Rutinitas jalan pagiku pada hari ini diiringi oleh sebuah lagu lawas yang pernah saya ciptakan sekitar 12 tahun yang lalu ketika saya baru awal-awal aktif di Anand Ashram. Waktu itu saya melibatkan diri di kegiatan-kegiatan musik para pemudanya. Karena ingin membuat semua orang agar turut bernyanyi dan menari, akhirnya lagu itupun berirama dangdut…hahaha… Saya selalu terkenang betapa serunya semua pada menari ketika mendengarkan lagu ini. Terutama ada salah satu bagian pada lagu tersebut ketika gendangnya mencapai “fill in”, otomatis gerakan kepala mengikuti setiap pukulannya…dug dug…dug dug dug…Hahaha….(silakan lakukan sendiri dengan tanggung jawab sendiri)
Cerita diatas hanya sekedar memberikan sedikit flash back dari asal muasal lagu tersebut. Dan untuk catatan, hidupku pada saat itu dalam keadaan kacau (silakan baca autobiografiku berjudul “Penggalah Kepala & Persembahkan Pada Sang Murshid), namun pada saat itulah muncul lirik lagu Sadarkah Kau.
Namun pada saat jalan pagi, saya tidak teringat sama sekali tentang masa lalu. Pikiranku tidak melakukan perjalanan waktu ke masa lalu. Karena biasanya itulah yang sering kita lakukan jika ada suatu pemicu. Manusia adalah “the greatest time traveler”. Karena hidupnya seringkali di masa lalu ataubdibmasa depan namun jarang sekali yang hidup pada masa kini. Inilah yang menciptakan kesengsaraan dalam hidup kita.
Kembali ke lagu tersebut…
Sadarkah kau hidup ini hanyalah sebentar
Kehidupan di dunia akan yerus berputar
Percuma jika kau hanya mengejar harta
Kenyamanan takkan bertahan tuk selamanya
Sadarkah kau semua yang lahir pasti akan mati
Semua yang berawal akan punya akhiran
Untuk apa kita mencoba untuk mempertahankan
Segala sesuatu yang kita tahu tak abadi
Berpalinglah pada Dia Yang Maha Esa
Karena hanya Ia Yang Maha Kuasa
Kepasrahan diri adalah jawabannya
Terimalah hidup ini apa adanya
Yang teringat olehku pada saat mendengarkan lirik lagu ini adalah pada pertanyaan-pertanyaan para klien yang bertanya, maksudnya apa dengan hidup secara spiritual. Dan ketika mereka menjawabpun seringkali dikaitkan dengan ritual agama.
Sebenarnya sebagian dari jawabannya terletak pada lirik lagu tersebut.
Kira-kira pada bagian yang mana pada lirik lagu ini yang bisa menjawab hidup spiritual itu seperti apa?
Teman-temanku, 3 orang pertama yang dapat menjawab pertanyaanku di atas dengan tepat dan juga memberikan penjelasan singkat tentang spiritualitas itu apa, maka akan mendapat “Energy & Life Path Reading” gratis selama 15 menit secara online dariku.
Silakan email jawabannya ke: maya@layurveda.com atau ke mayamuchtar@gmail.com
Budi Susetyo
November 18, 2014 at 2:06 am (10 years ago)Hidup Spiritual adalah menerima hidup apa adanya…berserah dan pasrah secara utuh kepada Yang Maha Kuasa akan hidup kita.
Ma, itu adalah teori saya :)…yang mana masih jauh dari sempurna, karena saya adalah seorang “pencari”, dan masih mencoba terus untuk mencari makna hidup ini. Mohon Bimbingan mu Ma Archana.
Salam,
BS
Yanti Thomas
November 18, 2014 at 5:59 am (10 years ago)Hidup spiritual itu adalah hidup secara nyata.
Hidup
Yanti Thomas
November 18, 2014 at 6:10 am (10 years ago)Spiritualitas itu adalah kekuatan jiwa kita. Dan kekuatan atau bisa di bilang énergi, enegi yg datang dari cahaya…. cahaya itu kita bisa di rubah dengan menutup mata /meditasi.
Gimana?
mahyuni
November 18, 2014 at 6:40 am (10 years ago)Paragraf terakhir yg bisa memberi penjelasan ttg seperti apa hidup spiritual itu. Spiritualitas adalah soal menyelaraskan pikiran, perkataan, dan perbuatan dengan kehendakNya, kehendak semesta. Menjadikan setiap nafas sebagai doa dan kerja sebagai persembahan.
dayu
November 20, 2014 at 7:35 am (10 years ago)Menurut saya, lirik lagu yg mencerminkan spiritual adlh : hanya Ia Yang Maha Kuasa, kepasrahan diri adalah jawabannya. Hiduplah apa adanya….
With love
Dy